PANDUAN MENULIS KARYA TULIS ILMIAH UNTUK PEMULA
Oleh ; Muhammad Fauzi Rahman
A. Pendahuluan
Pada dasarnya aktivitas menulis sudah ada sejak jaman dahulu, mulai dari jaman prasejarah dimana manusia pada waktu itu menggunakan dinding gua, batu, kulit hewan atau kayu sebagai media menulis, dan di jaman yang sudah modern, aktivitas menulis masih dilakoni manusia tetapi media dan alat yang digunakan sudah jauh lebih canggih dari jaman dahulu.
Sekarang aktivitas menulis menggunakan media kertas dan pulpen atau yang lebih canggih lagi kini sudah ada computer dan laptop untuk mempermudah penulisan, sehingga aktivitas menulis lebih mudah dilakukan. Hal yang mengkhawatirkan kini aktivitas menulis sudah jauh di minati oleh generasi muda sekarang. Padahal pada waktu dulu, menulis merupakan cara untuk menunjukkan jati diri, keintelektualitasan, dan keprofesionalan seseorang di kacah dunia.
Pada kesempatan ini saya akan memaparkan tips dan cara mudah menulis karya ilmiah. Panduan penulisan karya ilmiah ini di tujukan untuk siswa/I SMP Negeri 2 Kisaran dalam Pembinaan Penulisan Karya Tulis Ilmiah, dan menanggapi Lomba Penulisan Karya Tulils Ilmiah Budaya Antarsiswa Tingkat Kabupaten Asahan Tahun 2008.
B. Penjabaran Konsep
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), menulis adalah proses menggoreskan huruf dengan alat tulis (pensil/pena) di atas kertas. Pada umumnya tulisan dikategorikan kedalam 2 bagian yaitu :
Fiksi adalah sebuah tulisan yang didasarkan pada imajinasi atau kreaifitas penulis untuk mewujudkan dunia ceritanya.
Nonfiksi adalah sebuah tulisan yang didasarkan pada data, fakta, dokumen, dan sumber-sumber yang terpercaya, dimana prosedur dan tata penulisannya diatur dan sesuai dengan tata bahasa Indonesia.
Salah satu contoh tulisan nonfiksi yaitu karangan ilmiah. Pada umumnya karangan ilmiah yang kita kenal yaitu makalah, skripsi, tesis, desertasi, dan lainnya. Sebagai karangan ilmiah, makalah memiliki ciri-ciri bersifat objektif, sistematis, dan logis. Makalah di tulis untuk di sajikan dalam forum ilmiah, misalnya ceramah ilmiah, seminar, diskusi panel dan atau dalam perlombaan penulisan karya ilmiah. Penulisan makalah dilakukan dalam tiga tahap, yakni perencanaan, penulisan, dan penyempurnaan/revisi.
Kegiatan perencanaan meliputi pemilihan topik, membatasi topik dan menetapkan judul, menetapkan masalah, mengumpulkan informasi penting yang dibutuhkan dari bacaan, dan menyusun kerangka karangan.
1. Memilih Topik
Topik adalah ruang lingkup masalah yang akan ditulis dalam makalah. Jika ruang lingkup masalah itu luas, penulis hendaknya membatasi diri dengan memilih sebuah aspek tertentu saja. Topik pun dipilih dengan pertimbangan kemampuan dan minat penulis.
2. Membatasi Topik dan Menetapkan Judul
Topik dibatasi dengan tujuan agar penulis dapat membahas masalah yang dipilihnya secara mendalam. Topik yang telah dibatasi dapat dijadikan dasar perumusan judul makalah.
3. Menetapkan Masalah
Masalah menjadi titik tolak penulisan makalah. Oleh karena itu, masalah dirumuskan terlebih dahulu agar penulis memiliki arah yang jelas atas pembahasan topik yang telah dipilihnya. Penjabaran masalah dapat dilakukan dengan perinsip pengembangan dan pengelompokan. Prinsip pengembangan yakni memikirkan lebih lanjut masalah-masalah yang relevan dengan gagasan yang telah dirumuskan dalam judul. Hasil pengembangan masalah tersebut kemudian didaftar dan dipilih yang benar-benar relevan dengan judul. Selanjutnya, masalah tersebut dikelompokkan dan diurutkan pembahasannya.
4. Mengumpulkan Informasi Penting yang Dibutuhkan
Informasi yang penting dan relevan dengan topik yang akan dibahas dapat juga di peroleh dari bacaan (buku). Informasi penting yang dibutuhkan, misalnya data dan teori-tteeori yang dapat menjelaskan tesis atau pernyataan yang disampaikan untuk membahas masalah.
5. Menyusun Kerangka Karangan
Bertolak dari masalah dan informasi penting yang telah dikumpulkan, selanjutnya disusun kerangka makalah. Kerangka makalah disusun untuk memperoleh garis besar isi inti makalah yang terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Kerangka makalah dapat dijadikan panduan pengembangan gagasan dalam penulisan makalah.
Memilih Topik dan menentukan Judul
Penentuan topik dan judul berdasarkan tema yang telah ditetapkan dan lingkup tema. Dalam kesempatan ini yang menjadi tema perlombaan adalah mengenai budaya, maka yang akan saya rumuskan menjadi topik tulisan yaitu :
Topik Pembatasan Topik Judul Makalah
Bahasa daerah dan generasi muda . Usaha mencegah lunturnya bahasa daerah dari kehidupan generasi muda sebagai akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing. Pudarnya jati diri bahasa daerah dalam jiwa generasi muda
Judul : Usaha-usaha Mencegah Pudarnya Jati Diri Bahasa Daerah Dalam Jiwa
Generasi Muda
Masalah-masalah :
1. Usaha usaha apakah yang perlu dilakukan pemerintah untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa daerah sebagai akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing?
2. Usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan tokoh-tokoh adat dan budayawan untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa daerah sebagai akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing?
3. Usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa daerah dalam lingkup anggota keluarga, terutama terutama para generasi muda (anak-anak), sebagai akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing?
4. Usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan setiap individu untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa daerah dalam jiwa mereka dari akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing?
5. Usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan sekolah untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing?
“ Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kamu ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri. Itulah yang saya lakukan. ”
J. K. Rowling
Menyusun Kerangka Makalah Berdasarkan Sumber Bacaan
Usaha-usaha Mencegah Pudarnya Jati Diri Bahasa Daerah
Dalam Jiwa Generasi Muda
1. Pendahuluan
1.1.1 Latar Belakang
1.1.2 Pudarnya minat generasi muda untuk menguasi dan mendalami bahasa daerahnya
1.1.3 Kehidupan generasi muda di keluarga, dan masyarakat yang kurang mengedepankan bahasa daerah, terutama pada keluarga yang berbeda suku.
1.2 Masalah
1.2.1 Usaha usaha apakah yang perlu dilakukan pemerintah untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa daerah sebagai akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing?
1.2.2 Usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan tokoh-tokoh adat dan budayawan untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa daerah sebagai akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing?
1.2.3 Usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa daerah dalam lingkup anggota keluarga, terutama terutama para generasi muda (anak-anak), sebagai akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing?
1.2.4 Usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan setiap individu untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa daerah dalam jiwa mereka dari akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing?
1.2.5 Usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan sekolah untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing?
2. Pembahasan
2.1.1 Usaha usaha pemerintah untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa daerah sebagai akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing.
2.1.2 Usaha-usaha tokoh-tokoh adat dan budayawan untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa daerah sebagai akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing.
2.1.3 Usaha-usaha yang dilakukan untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa daerah dalam lingkup anggota keluarga, terutama terutama para generasi muda (anak-anak), sebagai akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing.
2.1.4 Usaha-usaha setiap individu untuk mencegah lunturnya jati diri bahasa daerah dalam jiwa mereka dari akibat interaksi budaya yang berkembang terutama budaya asing.
3. Penutup
Kesimpulan dari setiap masalah yang dibahas.
Kutipan dalam Karya Tulis Ilmiah
Pendapat orang yang dikemukakan dalam sebuah karya tulis dapat dikutip dengan cara mengutip langsung dan mengelolanya dalam bahasa sendiri.
Pertama, mengutip langsung seperti pada rujukan tanpa ada pengubahan. Cara penulisannya diapit dengan tanda ( “…” ).
Kedua, mengutip pendapat orang dengan bahasa penulis sendiri. Dengan kata lain kata-kata yang digunakan tidak sama dengan kata-kata yang dikutip, tetapi hanya di ambil idenya saja.
“Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi”. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian siswa dan guru. Para pendidik dengan pengetahuan NLP mengetahui bagaimana menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan posistif – faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini dapat pula menunjukkan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang (Bobby De Porter dan Hernacki, 1992).
Daftar Pustaka Melengkapi Penulisan Karya Tulis Ilmah
Secara umum penulisan nama pengarangmengikuti pola internasional sebagai berikut :
1. Nama keluarga/ nama akhir
2. Tanda baca koma
3. Nama kecil/ nama awal.
Nama Ditulis dalam daftar pustaka
R. Bintarto Bintarto, R
Edhi Prasetya Prasetya, Edhi
Contoh
Bintarto, R. 1977. Pengantar Geografi Kota. Yogyakarta: UP Spring.
Koestoer, Raldi Hendro, dkk. 2001. Dimensi Keruagan Kota.Teori dan Kasus.
Jakarta: UI Pres.
Prasetya, Edhi. 30 Mei 2007. Kontribusi Untuk Masa Depan Ekonomi. Harian
Kompas. Medan: hlm. 14
http://www.fkt.ugm.ac.id/artikel.php?num=3
Prosedur Penulisan
Kata Pengantar :
- Puji syukur
- Ucapan Terimakasih
- Pernyataan mengenai isi tulisan
Absttraksi/Ringkasan
- Nama, asal, dan judul tulisan
- Tujuan penulisan
- Ringkasan mengenai konsep dasar/ defenisi konsep
- Ringkasan mengenai inti dari pembahasan
Latar belakang
Pada bagian ini dicantumkan hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. Hal yang dimaksud dapat berupa paparan teoritis maupun papaaran yang bersifat praktis, tetapi bukan alasan pribadi. Bagian ini berfungsi untuk mengantar dan menunjukkan pembaca akan pentingnya masalah yang di bahas.
Ruang Lingkup
Bagian ini memaparkan permasalahan dan topic yang dibahas serta batasan dan kajian pembahasan permasalahan, ruang lingkup ini bertujuan agar pembahasan permasalahan tidak terlalu luas atau melebar kepermasalahan lain, sehingga permasalahan yang di bahas tidak terkesan buyar/ mengambang tidak jelas arah penulisannya. Dan ini sebagai landasan pembahasan masalah dari ide dan topic yang telah di tentukan.
Tujuan dan manfaat
Perumusan tujuan penulisan makalah mengarah pada apa yang ingin dicapai dari penulisan tersebut, baik dari penulisnya maupun bagi pembacanya. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan makalah dapat mengarahkannya kepada kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya. Bagi pembaca, dimasudkan untuk memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut.
Defenisi Konsep
Memaparkan konsep-konsep, defenisi teori/ kajian teori yang mendukung/ berhubungan dengan ide dan topic yang dibahas, agar tidak terjadi kesimpang siuran/ salah arti mengenai konsep inti pembahasan ide.
Pembahasan
Merupakan bagian inti dari penulisan, karena bagian ini menjelaskan lebih lanjut ide dan topic yang akan dibahas. Bagian ini berhubungan dengan bagian latar belakang dan defenisi konsep sebagai alur pembahasan, dan kajian ide yang akan di paparkan.
Kesimpulan dan Saran
Bagian ini merupakan bagian akhir dari penulisan, berisi tentang kesimpulan ide dari pemaparan ide atau topic yang di kaji/dibahas dalam tulisan.
Daftar Pustaka
Merupakan bagian data sumber-sumber bahan tulisan baik itu dari buku, Koran/ majalah, internet, dan dokumen-dokumen yang terpercaya.
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar