Senin, 18 Mei 2009

Say Yes To SBY, Say No To Budiono

Wah makin seru saja ya pesta demokrasi di Indonesia. Setelah melalui pesta demokrasi dalam menentukan caleg daerah dan pusat, dengan berbagai dinamika dan permasalahan yang unik dan rumit, kini dinamika pesta demokrasi pemilihan presiden di mulai.

Menilik Kemenangan Partai Demikrat, dengan kharisma dan kewibawaan SBY, popularitas Partai Demokrat terus terdongkrak, dan kini partai yang masih mudah ini menjadi salah satu dari 5 partai terbesar dan berpengaruh dalam perpolitikan Indonesia dan di dalam hati masyarakat.

Mengapa tidak, kinerja yang telah dilaksanakan SBY memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat, sehingga kini kinerja SBY sebagai Presiden Replublik Indonesia di anggap sukses dan patut di lanjutkan demi mencapai tujuan Negara yang terdapat pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yaitu mensejahterakan seluruh rakyat.

Keberadaan ini mengungkit pandangan dan suara Partai Demokrat pada pesta demokrasi pemilihan caleg. Dan dengan keberadaan suara yang cukup besar dan melebihi kuota suara untuk mengajukan calon presiden (20% dari total suara) SBY dengan yakin dan lantang mengukuhkan diri menjadi Capres periode 2009-2014 pada pemilihan Capres nanti.

Proses diatas tidak selesai sampai disitu, SBY juga harus memilih Cawapres untuk mendampinginya menjalankan tugas sebagai kepala Negara. Dari sekian profil, lobi, dan dinamika perpolitikan maka dengan pertimbangan yang matang dan sesuai dengan kreteria yang telah di umumkan SBY untuk calon yang mendampinginya, maka SBY menetapkan Budiono sebagai Cawapres periode 2009-2014.

Menanggapi penetapan Budiono sebagai cawapres, berbagai kalangan tidak setuju dengan penetapan tersebut. Berbagai pendapat, argument dan kritik di sampaikan mengenai keberadaan Budiono yang di tetapkan SBY sebagai Cawapresnya. Ada apa di balik ini semua? Apakah ada kepentingan suatu kelompok di dalamnya? Atau di dalam penolakan Budiono sebagai cawapres hanyalah taktik dan strategi pihak lain untuk menjatuhkan pamor atau popularitas SBY dengan berbagai kritik dan penjelekan yang pada dasarnya perlu di pertanyakan kembali? Atau yang lebih ironisnya, dengan ditetapkan Budiono sebagai cawapres maka partai-partai lain tidak kebagian jatah dalam struktur pemerintahan kedepan? Dengan kata lain semua itu hanya demi kepentingan partai atau hal lain?

Ada baiknya kita pertanyakan kembali atas apa yang telah di tetapkan SBY untuk mendampinginya menjalankan tampuk tugasnya. Dengan kata lain, ada apa dengan Budiono? Apa yang menarik dan menjadi faktor utama SBY memilih Budiono? Mari kita tanyakan kepada SBY.

Saya, anda dan kita semua, sangat berharap bangsa ini terus maju dan mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mewujudkan keadilan social, kesejahteraan dan kualitas hidup yang baik.

Apakah Anda yakin dengan SBY untuk menjadi presiden dan membawa Indonesia tercinta menuju bangsa yang bermartabat, berdaulat dan merdeka secara utuh?

Apakah Anda pernah berpikir apa yang anda dapat lakukan untuk merubah bangsa ini menjadi lebih maju, dalam artian dalam lingkup kecil yaitu diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar?

Kalau Anda yakin dan pernah berpikir untuk hal itu, mari bersama kita bawa bangsa ini untuk merdeka secara utuh, ini bukan karena siapa yang menjadi presiden, tetapi apa yang dapat kita lakukan sebagai generasi pioneer penerus perjuangan pahlawan.

Maju Terus Indonesia

Seja o primeiro a comentar

Apa perbedaan antara hambatan dan kesempatan? Perbedaannya terletak pada sikap ita dalam memandangnya. Selalu ada kesulitan dalam setiap kesempatan: dan selalu ada kesempatan dalam setiap kesulitan.(J. Sidlow Baxter)

Fauzi Blog's © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO